Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Kehidupan seorang Muslim mencakup berbagai aspek yang mencerminkan akhlak dan adab, termasuk dalam hal berjalan. Meskipun terlihat sepele, cara kita berjalan dan berperilaku di jalan merupakan cerminan dari kepribadian dan keyakinan kita sebagai umat Islam. Pada kesempatan ini, kita akan membahas adab berjalan dalam Islam, lengkap dengan beberapa hadis yang relevan.
Adab Berjalan Menurut Ajaran Islam
Islam mengajarkan umatnya untuk selalu berperilaku baik dalam segala situasi, termasuk ketika berjalan. Berikut adalah beberapa adab yang diajarkan dalam Islam terkait dengan berjalan:
1. Berjalan dengan Tenang dan Santun
Rasulullah SAW mengajarkan untuk berjalan dengan tenang dan tidak tergesa-gesa. Berjalan dengan tenang menunjukkan ketenangan jiwa dan kedewasaan dalam sikap. Dalam sebuah hadis, disebutkan:
"وكان إذا مشى كأنما ينحط من صبب"
"Dan apabila beliau (Rasulullah) berjalan, beliau berjalan dengan mantap seolah-olah beliau turun dari ketinggian."
(HR. Muslim)
Hadis ini menunjukkan bagaimana Rasulullah SAW berjalan dengan penuh ketenangan dan tidak tergesa-gesa, memberikan contoh yang baik bagi kita semua.
2. Menghindari Kesombongan dan Keangkuhan
Islam sangat mengecam sikap sombong dan angkuh, termasuk dalam cara berjalan. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran:
"وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا"
"Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung."
(QS. Al-Isra: 37)
Ayat ini menekankan pentingnya rendah hati, baik dalam perilaku maupun penampilan, termasuk saat berjalan.
3. Memperhatikan Keselamatan dan Lingkungan Sekitar
Saat berjalan, seorang Muslim dianjurkan untuk selalu waspada terhadap lingkungan sekitarnya. Rasulullah SAW bersabda:
"إذا كنتم ثلاثة فلا يتناجى اثنان دون صاحبهما فإن ذلك يحزنه"
"Jika kalian bertiga, maka janganlah dua orang di antara kalian berbicara (berbisik) tanpa melibatkan yang ketiga, karena hal itu akan membuatnya sedih."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Walaupun hadis ini berbicara tentang adab dalam berbisik, prinsipnya dapat diterapkan dalam berjalan, yakni dengan tidak meninggalkan orang lain atau membuat mereka merasa tidak nyaman.
4. Berjalan dengan Tujuan yang Baik
Setiap langkah seorang Muslim hendaknya diniatkan untuk kebaikan. Rasulullah SAW bersabda:
"من مشى في حاجة أخيه حتى يثبتها له ثبت الله قدمه يوم تزول الأقدام"
"Barang siapa yang berjalan untuk suatu kebutuhan saudaranya hingga dia bisa menyelesaikannya, maka Allah akan menetapkan kakinya pada hari ketika kaki-kaki tergelincir."
(HR. Thabrani)
Hadis ini menunjukkan pentingnya niat baik dalam setiap langkah yang diambil.
5. Menjaga Kebersihan dan Kelestarian Lingkungan
Seorang Muslim juga dianjurkan untuk menjaga kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan saat berjalan. Rasulullah SAW bersabda:
"الإيمان بضع وسبعون أو بضع وستون شعبة، فأفضلها قول لا إله إلا الله وأدناها إماطة الأذى عن الطريق والحياء شعبة من الإيمان"
"Iman itu ada tujuh puluh lebih cabang, yang paling utama adalah ucapan 'La ilaha illallah' dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan dari jalan, dan malu adalah bagian dari iman."
(HR. Muslim)
Hadis ini menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan keselamatan jalan.
Kesimpulan
Berjalan dengan adab yang baik adalah bagian dari ajaran Islam yang mencerminkan akhlak seorang Muslim. Dengan berjalan tenang, menghindari kesombongan, memperhatikan keselamatan, berjalan dengan tujuan yang baik, dan menjaga kebersihan, kita tidak hanya menjaga diri kita sendiri, tetapi juga menunjukkan teladan yang baik bagi orang lain.
Semoga kita semua bisa mengamalkan adab berjalan yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW dan mendapatkan ridha Allah SWT dalam setiap langkah kita. Terima kasih telah membaca artikel ini, dan semoga bermanfaat. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.